Berbicara tentang CorelDraw, maka akan terlintas bagi para desainer mengenai salah satu software untuk mendesain. Ya, CorelDraw merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membuat desain terutama yang berbasis vektor.
Apa maksudnya desain yang berbasis vektor? Yaitu desain yang menggunakan vektor sebagai faktor utama dalam mendesain. Ya, vektor. Vektor yang dimaksud adalah panah atau arah. Misalnya sebuah bujur sangkar, memiliki vektor berupa garis lurus yang saling berpotongan dengan sudul perpotongan adalah 90 derajat.
Vektor ini memiliki kekhasan sendiri untuk hasil desainnya. Ketika vektor diperbesar dengan demensi berapa pun, maka vektor tersebut akan tetap menunjukkan bentuknya dengan tingkat detail yang tinggi. Berbeda dengan desain yang berbasis bitmap. Desain yang berbasis bitmap umumnya digunakan untuk memanipulasi gambar / foto dengan lapisan layer-layer tertentu. Selain itu, ketika sebuah desain yang berbasis bitmap ini diperbesar maka resolusi atau tingkat detail akan berkurang. Hal ini ditandai dengan pixel yang membesar dan terlihat seperti pecah.
Demikian tips untuk artikel mengenai CorelDraw. Bagi anda yang membutuhkan desainer freelence dapat menghubungi hendro 0857899-62275.
Selasa, 31 Maret 2015
Tampilan Pertama pada CorelDraw
Pada layar selamat datang ini, muncul beberapa pilihan menu yang memudahkan kita untuk memulai mendesain menggunakan CorelDraw. Rincian dari layar selamat datang tersebut yaitu:
New >> digunakan untuk mengakses lembar kerja baru. Jika kita hendak membuat projek atau file yang baru, maka cukup klik icon lembar kertas bertuliskan new yang menandakan lembar baru.
Recently Used >> merupakan pintasan yang memberikan akses untuk membuka projek yang telah kita kerjakan atau baru saja kita kerjakan. Menu ini menampilkan judul atau nama lembar kerja yang telah kita buat sebelumnya.
Open >> Untuk membuka lembar kerja yang tidak ditampilkan pada recently used, maka kita dapat mengakses menu open. Klik menu open lalu aplikasi akan menuju file dimana anda menyimpan file tersebut, tentunya dengan mencari file pada folder tempat anda menyimpan.
New From Template >> pada corelDraw telah disediakan lembar berikut hiasan atau gambaran desain bawaan. Untuk memudahkan dalam mendesain yang membutuhkan bingkai atau semacamnya. Untuk itu, pilih New From template.
corelTutor >> Bagi pemula mungkin membutuhkan bantuan dalam membuat karya desainnya untuk yang pertama kali. Untuk itu, corelTutor menjadi salah satu bagian yang memudahkan pemula untuk mengakses informasi terkait bimbingan untuk memulai mendesain.
what's New >> Apa yang baru? apa saja fitur terbaru atau apa saja yang berbeda di Coreldraw dapat diakses melalui menu ini.
Demikian tips untuk artikel mengenai CorelDraw. Bagi anda yang membutuhkan desainer freelence dapat menghubungi hendro 0857899-62275.
Minggu, 08 Maret 2015
Desain Grafis Corel Draw
Desain grafis merupakan salah satu bidang seni yang memadukan antara garis, warna dan teks. Desain grafis menjadi lebih menarik ketika dipadukan dengan teknologi komputer yang semakin canggih.
Secara karakteristik dalam mendesain, terdapat dua kategori besar dalam desain, yaitu desain yang berbasis vektor dan desain yang berbasis pada piksel gambar. Desain yang berbasis vektor memiliki karakteristik yaitu berupa kombinasi garis yang merupakan kumpulan dari beberapa vektor garis sehingga membentuk sebuah bidang atau gambar dan secara keseluruhan terbentuklah sebuah karya seni. Ciri khas dari desain berbasis vektor ini yaitu ketika gambar atau karya diperbesar dengan ukuran maksimum, detail gambar atau garis tetap utuh.
Berbeda dengan yang berbasis pada piksel gambar, umumnya dalam mendesain menggunakan layer atau lapisan-lapisan grafis. Biasanya berupa lapisan kecerahan, kontras maupun komposisi warna tertentu.
Untuk memperoleh desain grafis yang menarik dan elegan, kombinasi dari kedua jenis disain ini akan diperlukan. Dalam mendesain berbasis vektor, umumnya perangkat lunak yang digunakan yaitu CorelDraw sedangkan untuk yang berbasis piksel, digunakan perangkat lunak PhotoShop.
Kujungi portofolio desain di sisivisual.blogspot.com. iklan
Secara karakteristik dalam mendesain, terdapat dua kategori besar dalam desain, yaitu desain yang berbasis vektor dan desain yang berbasis pada piksel gambar. Desain yang berbasis vektor memiliki karakteristik yaitu berupa kombinasi garis yang merupakan kumpulan dari beberapa vektor garis sehingga membentuk sebuah bidang atau gambar dan secara keseluruhan terbentuklah sebuah karya seni. Ciri khas dari desain berbasis vektor ini yaitu ketika gambar atau karya diperbesar dengan ukuran maksimum, detail gambar atau garis tetap utuh.
Berbeda dengan yang berbasis pada piksel gambar, umumnya dalam mendesain menggunakan layer atau lapisan-lapisan grafis. Biasanya berupa lapisan kecerahan, kontras maupun komposisi warna tertentu.
Untuk memperoleh desain grafis yang menarik dan elegan, kombinasi dari kedua jenis disain ini akan diperlukan. Dalam mendesain berbasis vektor, umumnya perangkat lunak yang digunakan yaitu CorelDraw sedangkan untuk yang berbasis piksel, digunakan perangkat lunak PhotoShop.
Kujungi portofolio desain di sisivisual.blogspot.com. iklan
Desain Grafis Adalah
Desain Grafis Adalah hasil karya seni yang bertujuan untuk mengkomunikasikan informasi melalui media gambar, tulisan dan warna. Gambar yang termasuk di sini meliputi perpaduan garis dan bidang yang kemudian telah teraplikasikan dalam sebuah karya.
Desain grafis memiliki beberapa aliran. Diantaranya naturalis, realis maupun abstrak. Masing-masing aliran ini memiliki kekhasan tersendiri. Selain itu, aliran ini tidak menjadi patokan seorang desainer harus berisikukuh pada sebuah aliran saja.
Hal yang perlu diperhatikan ketika kita melakukan atau membuat karya grafis diantaranya :
> Perhatikan fokus, misal karya kita berupa pamflet, baliho atau logo. Perhatikan fokus dari pesan yang ingin disampaikan. Jika pesan tersebut berupa tulisan, maka tulisan yang menjadi pesan tersebut haruslah yang paling dominan. Tulisan tersebut berukuran lebih besar dari tulisan yang lain. Serta tulisan tersebut tidak terganggu oleh background yang terlalu berlebihan.
> Harmonisasi warna, seorang desainer dituntut memiliki ketrampilan dalam memadukan warna dalam setiap karyanya. Ketika sebuah karya tampak menarik, tentu ianya tidak luput dari perpaduan warna yang pas. Perpaduan warna ini berpengaruh pada kenyamanan dalam kita memandang sebuah karya desain grafis. Biasanya, sebuah kesan akan cepat ditangkap ketika harmonisasinya telah selaras. Misalnya sebuah desain akan tampak elegan dan sederhana ketika hanya menggunakan dua atau tiga warna saja.
> Ruang kosong, seringkali desainer pemula mengkombinasikan semua idenya ke dalam sebuah karya perdananya. Lantas apa yang terjadi? Desainnya akan tampak penuh dan kurang teratur. Untuk itu, perlu diperhatikan mengenai teknik ruang kosong. Ruang kosong merupakan ruang dimana tidak terdapat teks maupun ornamen desain di wilayah desain yang kita buat. Artinya, ruang tersebut sengaja disisakan untuk mengesankan desain kita tidak terlampau penuh atau seperti koran. Selain itu, teknik ruang kosong ini dapat membantu kita untuk menyampaikan fokus pesan yang hendak disampaikan kepada penikmat seni grafis. Ruang kosong ini umumnya 20-30% dari total desain yang kita buat. Ruang kosong dapat bermakna, warna tunggal atau dominan yang tidak tersentuh teks maupun art. Misal, gambar di bawah, menggunakan ruang kosong berwarna putih.
> Gunakan apa adanya, maksudnya adalah jika desain kita memerlukan foto ataupun teks maka akan tampak natural jika teks atau pun foto tersebut tidak kita stretch atau kita tarik paksa. Misalnya demi memenuhi bingkai yang telah kita buat sebelumnya, maka sebuah foto dipaksa ditarik ke arah atas sehingga gambar yang tampak lebih tinggi dan tampak kurus. Hal ini akan mengurangi tingkat proporsional dari desain dengan realitanya.
Demikian beberapa tips untuk mengerjakan desain grafis, semoga bermanfaat.
sumber gambar : sisivisual.blogspot.com
Desain grafis memiliki beberapa aliran. Diantaranya naturalis, realis maupun abstrak. Masing-masing aliran ini memiliki kekhasan tersendiri. Selain itu, aliran ini tidak menjadi patokan seorang desainer harus berisikukuh pada sebuah aliran saja.
Hal yang perlu diperhatikan ketika kita melakukan atau membuat karya grafis diantaranya :
> Perhatikan fokus, misal karya kita berupa pamflet, baliho atau logo. Perhatikan fokus dari pesan yang ingin disampaikan. Jika pesan tersebut berupa tulisan, maka tulisan yang menjadi pesan tersebut haruslah yang paling dominan. Tulisan tersebut berukuran lebih besar dari tulisan yang lain. Serta tulisan tersebut tidak terganggu oleh background yang terlalu berlebihan.
> Harmonisasi warna, seorang desainer dituntut memiliki ketrampilan dalam memadukan warna dalam setiap karyanya. Ketika sebuah karya tampak menarik, tentu ianya tidak luput dari perpaduan warna yang pas. Perpaduan warna ini berpengaruh pada kenyamanan dalam kita memandang sebuah karya desain grafis. Biasanya, sebuah kesan akan cepat ditangkap ketika harmonisasinya telah selaras. Misalnya sebuah desain akan tampak elegan dan sederhana ketika hanya menggunakan dua atau tiga warna saja.
> Ruang kosong, seringkali desainer pemula mengkombinasikan semua idenya ke dalam sebuah karya perdananya. Lantas apa yang terjadi? Desainnya akan tampak penuh dan kurang teratur. Untuk itu, perlu diperhatikan mengenai teknik ruang kosong. Ruang kosong merupakan ruang dimana tidak terdapat teks maupun ornamen desain di wilayah desain yang kita buat. Artinya, ruang tersebut sengaja disisakan untuk mengesankan desain kita tidak terlampau penuh atau seperti koran. Selain itu, teknik ruang kosong ini dapat membantu kita untuk menyampaikan fokus pesan yang hendak disampaikan kepada penikmat seni grafis. Ruang kosong ini umumnya 20-30% dari total desain yang kita buat. Ruang kosong dapat bermakna, warna tunggal atau dominan yang tidak tersentuh teks maupun art. Misal, gambar di bawah, menggunakan ruang kosong berwarna putih.
> Gunakan apa adanya, maksudnya adalah jika desain kita memerlukan foto ataupun teks maka akan tampak natural jika teks atau pun foto tersebut tidak kita stretch atau kita tarik paksa. Misalnya demi memenuhi bingkai yang telah kita buat sebelumnya, maka sebuah foto dipaksa ditarik ke arah atas sehingga gambar yang tampak lebih tinggi dan tampak kurus. Hal ini akan mengurangi tingkat proporsional dari desain dengan realitanya.
Demikian beberapa tips untuk mengerjakan desain grafis, semoga bermanfaat.
sumber gambar : sisivisual.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)